Saturday, January 31

Sharing is Caring

A Potatoes Story

A kindergarten teacher has decided to let her class play a game.


The teacher told each child in the class to bring along a plastic bag containing a few potatoes. Each potato will be given a name of a person that the child hates, so the number of potatoes that a child will put in his/her plastic bag will depend on the number of people he/she hates.

So when the day came, every child brought some potatoes with the name of the people he/she hated. Some had 2 potatoes; some 3 while some up to 5 potatoes.

The teacher then told the children to carry with them the potatoes in the plastic bag wherever they go (even to the toilet) for 1 week.

Days after days passed by, and the children started to complain due to the unpleasant smell let out by the rotten potatoes.

Besides, those having 5 potatoes also had to carry heavier bags. After 1 week, the children were relieved because the game had finally ended.

The teacher asked: "How did you feel while carrying the potatoes with you for 1 week?"

The children let out their frustrations and started complaining of the trouble that they had to go through having to carry the heavy and smelly potatoes wherever they go.

Then the teacher told them the hidden meaning behind the game. The teacher said: "This is exactly the situation when you carry your hatred for somebody inside your heart.

The stench of hatred will contaminate your heart and you will carry it with you wherever you go. If you cannot tolerate the smell of rotten potatoes for just 1 week, can you imagine what is it like to have the stench of hatred in your heart for your lifetime?"

**********

Moral of the Hatred (Human Vices) story:

Throw away any hatred for anyone from your heart so that you will not carry sins for a lifetime. Forgiving others is the best attitude to take. "Learn to Forgive and Forget."

Credit to ZAHRAHIZZATI

Friday, January 30

Selamat datang...

Tanggal 8 Januari 2009, Muhammad Al-Aqil Yusuf selamat dilahirkan di Hospital Sg. Buloh. Tahniah diucapkan kepada ibu dan bapanya merangkap abangku dan kakak iparku. Bertambahlah bilangan hambaNya yang lahir dalam bulan Januari termasuk aku sendiri pada 1 Januari yang lalu. Moga dengan kehadiran cahaya penyeri keluarga ini, akan bertambah sinar kebahagiaan dan kemakmuran di dalam keluarga mereka khasnya dan keluarga kami amnya. Moga Aqil Yusuf tergolong dalam golongan yang sentiasa di bawah lindungNya. InsyaALLAH.

Dari Al-Aswad Surayi' bahawasanya Nabi SAW bersabda : "Setiap anak yang dilahirkan adalah suci maka kedua ibu bapalah yang mencorakkannya sama ada menjadi sseorang Yahudi, Nasrani atau Majusi." - (Riwayat Al-Imam At-Tabrani)

Orang kata ada sedikit iras macam muka aku, betulkah ?
[ Bang lang, pinjam gambar anak ye =) ]

Terkenang kembali saat diriku masih kecil. Dunia ini ibarat padang permainan bagiku. Perjalanan hidup ini pada waktu ini dipenuhi dengan aktiviti bermain. Memang begitulah fitrahnya si kecil. Otak diransang dengan aktiviti bermain. Si kecil masih tidak mampu untuk berfikiran seperti orang dewasa yang mana secara lumrahnya mampu untuk menilai yang mana baik dan buruk. Di dalam fikiran si kecil, hanya terlintas untuk menghiburkan hati dengan bermain. Tak lupa juga rutin harian seperti makan, minum dan tidur untuk meneruskan kehidupan menjadi hambaNya di muka bumi ini.

Akukah ini ? Macam tak percaya...


Ingatkah kita bahawa selama kita hidup di muka bumi ini, apa yang telah kita dapat dan kita berikan kembali ? Dari mana kita dapat dan bagaimana untuk memberikan kembali ? Kadang-kadang aku lupa yang aku pada masa ini adalah keranaNya. Jika DIA berkehendakkan sesuatu, maka jadilah akan ia. Dan jika DIA tidak berkehendakkan sesuatu, maka tidaklah jadi akan ia. Nikmat yang diberikan susah untuk digambarkan. Walaupun ada yang mengibaratkan seperti buih di lautan, namun bagi aku ianya tidak boleh disamakan dengan apa sekali pun. Ianya suatu pemberian yang tidak akan dapat dibalas. DIA MAHA KUASA atas segalanya.

Terdetik dalam fikiranku. Aku jarang sekali memberi. Untuk maju, haruslah ada input dan output. Barulah pengalirannya akan berjalan lancar. Cuba bayangkan jika satu saluran paip menerima air dari lubang masuk dan tiada lubang keluar. Adakah saluran paip itu menjadi manfaat? Jesteru, aku berusaha mengingatkan diri aku dan juga sahabat-sahabat supaya kita bermusahabah. Menilai kembali diri ini, pernahkah aku bermanfaat kepada orang lain ? Pernahkah kita semua bermanfaat kepada orang lain ? Lupakah kita bahawa segala yang kita dapat ini datangnya dari siapa ? Sama-sama kita renung, tenung, dan fikirkan.

Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab: “Allah”. Maka katakanlah: “Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?” - (Yunus : 31)

Wednesday, January 28

Cuti-cuti Malaysia

Cuti Chinese New Year baru-baru ini aku berkonvoi bersama Cupi dan Amir dengan membawa motosikal masing-masing ke utara semenanjung. Milage yang aku lalui lebih kurang 1000km. Selama 4 hari 3 malam. Bermula dari UTP ke Sg. Sedim yang terletak lebih kurang satu jam dari Kulim. Tempat-tempat yang diziarahi dan dilawati :

1. Top Tree Walk Sg. Sedim
2. Beseri, Perlis ( Rumah cupi ) - 3 hari 2 malam
- Melawat Gua Kelam, Perlis
- Jalan-jalan di Padang Besar
- Jalan-jalan di Kuala Perlis
- Tempat-tempat lain di Perlis
3. Makan di nasi ayam periuk besar.
3. Kodiang, Kedah - Menghadiri walimatul urus kakak kepada rakan pelajar UTP
4. Serdang, Bandar Baharu, Kedah - Ziarahi saudara - 2 hari 1 malam
5. Hutan Melintang - Ziarahi abang ipar dan keluarga.

Saat-saat manis dan pahit sepanjang perjalanan ini akan diceritakan dalam post yang akan datang. InsyaAllah. Awalnya, percutian lain yang dirancang. Akhirnya, lain pula yang jadi. Kita manusia hanya merancang, DIA yang menentukan.

Tuesday, January 20

Episod 01 : Bermulanya....dia dan si dia...

Pagi itu dia bangkit mempersiapkan diri mengharungi hari yang bakal dilalui. Turunnya dari bangunan bertingkat, terus ke tempat yang dituju. Dalam perjalanan itu, dia terserempak dengan si dia sambil melontarkan senyuman dan sedikit lambaian tangan serta memberikan salam.

" Assalamu'alaikum... "

" Dari Abi Umarah AlBarra bin "Azib r.a. beliau berkata: Rasulullah SAW memerintahkan kepada kami dengan tujuh perkara ; menjenguk orang sakit, mengikuti jenazah, mendo'akan orang yang bersin, membantu yang lemah, menolong yang dizalimi orang, memberi salam, mengkabulkan permintaan seseorang ( yang memohon dengan memakai sumpah). - Muttafaqun 'Alaih -

Dia ke sini dan si dia ke situ. Mereka berjalan berlawanan arah tetapi tujuannya adalah sama. Masing-masing menjalankan tugas masing-masing.

Tengah hari itu, dia sekali lagi terserempak dengan si dia. Kali ini pada tempat dan tujuan yang sama. Putih bersih mukanya membuatkan dia berasa tenang menyaksikan kehebatan ciptaan Tuhan Yang Maha Agung.

Itulah kali terakhir dia melihat si dia. Dengan wajah yang tenang putih bersih, sejuk mata memandang ke arah si dia. Sejuk perut ibu si dia mengandungkannya. Maha SuciMu Ya Allah.

Dia meneruskan perjalanan hari itu dengan aktiviti biasa. Petangnya beriadah. Malamnya sedikit bersantai dan mengulangkaji pelajaran. Dan tiba masa untuk dia merebahkan badan, merehatkan minda untuk menghadapi hari seterusnya. Dan dia termenung berfikir.

" Adakah akan bertemu dengannya esok hari? "

Segala puji bagi Allah...
Selawat ke atas Nabi SAW...
Qul Ya Aiyuhal...
Qul Huallahu...
Qul A'uzubirabbilfalaq...
Qul A'uzubirabbinnas...
Bismikallahumma...
Assyhadu...
Selawat ke atas Nabi SAW...
Segala puji bagi Allah...

Sunday, January 18

Why do we read Quran, even if we can't understand a single Arabic word?

An old American Muslim lived on a farm in the mountains of eastern Kentucky with his young grandson. Each morning Grandpa was up early sitting at the kitchen table reading his Qur'an. His grandson wanted to be just like him and tried to imitate him in every way he could. One day the grandson asked, "Grandpa! I try to read the Qur'an just like you but I don't understand it, and what I do understand I forget as soon as I close the book. What good does reading the Qur'an do?"

The Grandfather quietly turned from putting coal in the stove and replied, "Take this coal basket down to the river and bring me back a basket of water."

The boy did as he was told, but all the water leaked out before he got back to the house. The grandfather laughed and said, "You'll have to move a little faster next time," and sent him back to the river with the basket to try again. This time the boy ran faster, but again the basket was empty before he returned home. Out of breath, he told his grandfather that it was impossible to carry water in a basket, and he went to get a bucket instead. The old man said, "I don't want a bucket of water; I want a basket of water. You're just not trying hard enough," and he went out the door to watch the boy try again.

At this point, the boy knew it was impossible, but he wanted to show his grandfather that even if he ran as fast as he could, the water would Leak out before he got back to the house. The boy again dipped the basket into river and ran hard, but when he reached his grandfather the basket was again empty. Out of breath, he said, "See Grandpa, it's useless!" "So you think it is useless?" The old man said, "Look at the basket."

The boy looked at the basket and for the first time realized that the basket was different. It had been transformed from a dirty old coal basket and was now clean, inside and out.

"Son, that's what happens when you read the Qur'an. You might not understand or remember everything, but when you read it, you will be Changed, inside and out. That is the work of Allah in our lives."

If you feel this is worth reading, please forward to your contacts/friends. Prophet Muhammad (pbuh) says: "The one who guides to good will be rewarded equally"



Saturday, January 17

Seorang

Hari ini semua housemate aku pergi Ulu Chepor. Dengarnya empat buah kereta berkonvoi. Mandi-mandi. Malam tadi aku juga bercadang nak pergi, tapi dek kerana mengalami injured di paha, aku mengambil keputusan untuk stay di hostel untuk mengurangkan kaki daripada banyak berjalan.

Malam tadi sebelum tidur, aku dah sapu dan urut dengan minyak angin di bahagian yang sakit, Alhamdulillah sakitnya dah semakin baik. Sebabnya injured mungkin kerana kekejangan. Tak melakukan persediaan yang baik sebelum beriadah. Tapi aku memang jenis degil, dah tahu memang nak sakit, masih nak beriadah. Padan muka aku!

Isnin ini bermulanya semester baru. Kosong. Diri seakan rasa kosong. Fikiran buntu membatu. Macam masih tak bersedia untuk menghadapi semester baru. Benarkah?

Pada saat rasa kosong, aku suka melayan lagu sentimental yang bermotivasi.

- Rintihan -
Hijjaz

Biar berlinangan airmata
Ku takkan hentikannya
Biarkan ia menyembuh luka
Hilanglah rasa duka

Tidak ku termampu merentasi liku-liku
Oh tidak ku mampu menghadapi semua itu
Oh sungguh ku tak upaya
Jangan dibiarkan jerih perih kehidupan
Bisa meleraikan iman
Kan hancur semuanya
Walau menitis airmata darah
Tak bisa merubah segalanya
Melainkan taubat nasuha
Moga kan diterima
Namun ku percaya
Masih ada kesudahannya
Kerana Allah itu
Maha Kaya Maha Mendengar
Rintihan hamba-hambaNya
Kerana sesiapa bertaqwa kepadaNya
Pasti akan ada
Jalan keluarnya
Rezeki yang tidak disangka-sangka
Cukup Allah baginya
Berkuasa segala-galanya
Terima seadanya


Terkesan dengan lirik lagu ini.

Kerana sesiapa bertaqwa kepadaNya
Pasti akan ada
Jalan keluarnya






Apakah mesej lagu ini?
Aku diam memikirkan...



Wednesday, January 14

campur baur

Gembira.




Sedih.




Ceria.




Duka.

Sunday, January 11

hilang silih berganti

Yang pergi, telah pun pergi. Yang datang, telah pun datang. Perginya sakit, datangnya sihat. Itulah yang dipanggil kehidupan.

Cuti semester kali ini, banyak peristiwa datang dan pergi berlaku dalam hidupku. Yang datang tanpa memberitahu, yang pergi juga tanpa diingini. Namun, diriku sebagai Muslim harus sentiasa bersedia menghadapi apa sahaja kemungkinan yang hadir dalam kehidupan seharian. Yang pergi itu pasti ada hikmahnya, yang datang juga pasti ada hikmahnya. DIA mahu kita yang hidup sebagai hambaNYA ini, sentiasa berfikir akan kejadian yang berlaku di dalam alam ciptaanNYA ini.
Moga diri ini terus tabah dan tenang menghadapi ujianNYA.


" Ya Allah Ya Tuhan kami, janganlah kiranya Engkau pesongkan iman kami sesudah Engkau kurniakan kepada kami petunjuk. Anugerahilah kami rahmat kerana sesungguhnya Engkau Maha Pengurnia. Cekalkan dan tabahkan hati kami dalam menghadapi ujian dariMu tatkala hati kami mudah goyah dek kerana pujukan dan godaan syaitan dan iblis laknatullah. Permudahkan tiap-tiap urusan untuk kami, bagi menuju redhaMu. Duniawi dan ukharawi. Ya Allah Ya Tuhan kami, moga diperkenankan permintaan kami ini. Amin Ya Rabbal 'alamin "

Thursday, January 8

meniti hari

Beberapa hari lagi aku akan pulang menyambung pengajianku. Bersama harapan dan impian, aku akan terus berusaha dan berusaha untuk mencari redhaNya. Innallahama'ana. Memori semasa cuti akan terus aku abadikan dalam diri. Indahnya memori masa silam. Hanya Dia Yang Maha Tahu.



Selamat berjuang !